Tuesday, October 7, 2014

Say It!

Gue punya beberapa temen deket. Beberapa memang sangat dekat sama gue, sampai di satu titik mereka bisa seenak jidatnya milih-milih cowok yang mau gue pacarin. Simply because they know me too well.
Diantara temen-temen deket gue ini, ada 2 orang yang lumayan sering jalan sama gue. Seorang cowok dan cewek. Okelah kita sebut si cowok B dan si cewek J.
Sejak kuliah gue sering nampung curhatan mereka berdua dan tentu nggak gue sebar-sebar macam pesona aja.
Tapi ada kalanya gue kejepit di kejadian kayak gini, kejadian yang bikin gue merasa bersalah, merasa gemas, merasa annoying.

B dan J sebenernya udah lebih dulu deket sebelum akhirnya gue masuk di lingkungan mereka berdua di tahun ke dua kita kuliah. Wajar aja kalau misalnya ada rasa lebih yang muncul di antara mereka, tapi sakit banget kalo cuma salah satu aja yang merasa begitu. B naksir J sebenarnya. Dan gue tahu yang naksir J itu nggak cuma dia.... -_- J itu temen gue yang bisa dibilang pinter dalam segala hal, lucu, cantik, dan supel. Siapa sih cowok yang nggak naksir cewek macam begitu?
Gue pun tahu B naksir J secara nggak sengaja, thanks to sifat blak-blakan gue yang suka pelit filter.
"Yailah kalo naksir sih ya naksir aja..." gue bilang ke B waktu itu, bercanda. Dia kelabakan, dan saat itulah gue tebak dia memang naksir.
"Tembak aja lah, gue seneng kok kalo temen deket gue jadian."  Sampai kita graduation pun---yang sebenernya adalah kesempatan bagus buat nembak---dia nggak bilang apa-apa sama J.
"Tapi kan elo tau Deb, dia sama si R."

J memang lagi complicated relationship sama temen gue yang lain, R namanya. Mereka berdua sama-sama suka tapi saling tarik ulur, saling gengsi. Akhirnya selama 3 tahun nggak ada kemajuan diantara mereka. Itu yang sering bikin J galau.
"Ya gue sih jujur suka sama diaaaa. Tapi dianya nggak pernah ngasih respon apa-apa ke gue, Deb." kata J.
"Lah kan jelas-jelas banget dia suka sama lo. Trus apa lagi?? Kok kalian ribet banget sih yaoloh..."

Gue frustasi.

Itu posisi gue selama hampir 3 tahun. Sampai sekarang keadaannya kurang lebih sama -_-
Di sisi satu B curhat tentang betapa sedihnya dia, di sisi lain J curhat tentang betapa galaunya dia karena hubungannya sama R nggak jelas mau dibawa kemana. DAMN, JUST SAY IT ALREADY!! Yaudah siihh.. bilang aja apa mau loo.... kok ribet banget ya hidup? Hidup udah ribet ya nggak usah ditambah lagi ribetnya!

Lebih baik lo bilang apa yang lo mau, daripada setelah telat nanti lo menyesal.


No comments:

Post a Comment