Deep condolences for my dear friend, who just lost his mother.
Gue bener-bener ikut sedih karena dia kehilangan mama-nya, gue ikut sedih karena gue pun pasti shock kalau nyokap gue tiba-tiba pergi begitu aja. Dan gue juga ikut sedih karena dia sedih...
Gue menghargai sekali temen gue yang satu ini, karena apa yang gue omongin sama dia bener-bener tanpa filter, tanpa jaim, tanpa beban. Gue bisa merasa nyaman karena dia pun mau menjaga gue. Gue menghargai dia walau gue belum pernah ketemu sama sekali sampai detik ini.
Tapi kalau boleh jujur, sebenarnya gue nggak tahu gimana pandangan dia ke gue. Apakah gue ini teman chatting pas bosen aja? Atau sahabat? Atau malah jadi pengganggu dia?
Tadi sore gue berharap dia bisa cerita langsung sama gue, tapi ternyata gue malah disuruh ngecek post Path dia. Tapi gue pikir.... mungkin dia lagi semaput, lagi blank nggak bisa mikir apa-apa.
Gue cuma berharap yang terbaik buat dia, tulus dari hati gue. Jangan sampai dia pendem kesedihan dia. Nggak apa-apa dia nggak cerita ke gue, cerita ke orang lain pun nggak apa-apa. Asal jangan terlarut-larut sama kesedihannya karena gue tahu banyak hal yang besar yang di depan dia saat ini.
No comments:
Post a Comment